Jumat, 20 Januari 2017

BIODATA - INDRA JEGEL

    Indra Jegel

    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
    Indra Jegel
    220px
    Nama lahir Indra Gunawan
    Nama lain Indra Jegel
    Lahir 5 November 1989 (umur 27)
    Bendera Indonesia Medan, Indonesia
    Pekerjaan Pelawak tunggal, Mahasiswa
    Tahun aktif 2012—sekarang
    Pasangan Sasqya Batubara
    Agama Islam
    Akun Twitter indrajegel
    Indra Gunawan atau yang lebih populer dengan nama Indra Jegel (lahir di Medan, Indonesia, 5 November 1989; umur 27 tahun) adalah seorang pelawak tunggal berkebangsaan Indonesia. Indra Jegel adalah pelawak tunggal asal Medan yang sudah berpengalaman sejak berdirinya komunitas Stand Up Indo Medan di tahun 2012. Jegel, sapaannya dikenal sebagai komika yang kental dengan logat Melayu nya ketika tampil ber stand up comedy, sehingga namanya pun dikenal hingga ke negara tetangga, Malaysia. Di Malaysia, Jegel juga sering diundang untuk mengisi acara stand up comedy[1]. Jegel adalah juara Stand Up Comedy Indonesia season 6 (SUCI 6) yang diadakan Kompas TV di tahun 2016.

    Daftar isi

    Karier

    Indra Jegel yang asli dari Binjai ini telah memulai ber stand up comedy sejak berkuliah. Berawal dari keisengannya mengikuti sebuah kegiatan kampusnya, Jegel yang berkuliah di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ini mulai tertarik dengan stand up comedy[2]. Bersamaan dengan didirikannya komunitas Stand Up Indo Medan di tahun 2012, Jegel ikut bergabung dan sering mengisi acara komunitas. Tidak butuh waktu lama baginya untuk muncul di televisi. Bersama dua rekannya kala itu, Lolox dan Ridho Brado, Jegel diundang untuk tampil di salah satu stasiun TV swasta[3] yang akhirnya membuat namanya dikenal secara nasional seiring seringnya ia dipanggil untuk mengisi acara di stasiun televisi tersebut.
    Tahun 2014, Indra Jegel mewakili komunitas Stand Up Indo Medan tampil di kompetisi Liga Komunitas Stand Up yang diadakan Kompas TV (LKS Kompas TV). Jegel tampil kembali bersama rekannya, Lolox dan Ridho serta Cacink Newe sebagai anggota keempat. Hasilnya, mereka berhasil menjuarai kompetisi tersebut setelah mengandaskan tim komunitas Stand Up Indo Jakarta Barat. Pasca kompetisi, Jegel makin sering tampil ber stand up comedy baik mengisi acara di dalam negeri, maupun di luar negeri seperti Malaysia. Salah satunya adalah ikut menjadi pengisi acara StandUpFest 2015 di Jakarta yang merupakan event rutin komunitas Stand Up Indo setiap tahun sejak 2011.
    Tahun 2016, Indra Jegel lolos sebagai salah satu finalis Stand Up Comedy Indonesia season keenam (SUCI 6) yang diadakan oleh Kompas TV. Setelah beberapa kali mencoba audisi di musim sebelumnya serta belum berkesempatan menjadi finalis di tahun 2015 karena sebagai juara LKS Kompas TV di tahun 2014, tim komunitas Stand Up Indo Medan mengirimkan Ridho Brado kala itu untuk ikut di SUCI 5 di tahun 2015. Barulah setahun kemudian lewat audisi di Medan, Indra Jegel berhak lolos ke SUCI 6. Tidak tanggung-tanggung, Jegel di setiap show selalu tampil konsisten baik dengan gaya story telling serta pantun yang jadi ciri khasnya. Kekonsistenannya ini akhirnya mengantarkannya ke grand final SUCI 6 di mana ia berhadapan dengan Ardit Erwandha, komika asal Samarinda. Jegel pun akhirnya keluar sebagai juara SUCI 6 setelah persaingan sengit di tiga putaran babak grand final.

    Karakter

    Indra Jegel dikenal dengan kemampuan story telling dengan diselingi logat Batak dan Melayu saat ber stand up comedy. Tidak jarang pula, Jegel membawakan pantun Melayu yang jenaka untuk memperkuat materinya saat tampil. Pantun inilah yang menjadi ciri khas Indra Jegel dan membuatnya dikenal oleh para penonton.
    Berikut beberapa bait pantun yang pernah dilantunkan Jegel kala ber stand up comedy :
    Memang pahit biji kopi
    Tak usah diseduh berulang kali
    Memang lah pahit jadi lelaki
    Apa lagi masalah hati

    Indah nian si bunga mawar
    Jangan di petik bunga melati
    Memang gagah ku lihat Anwar
    Tapi sayang pacarnya laki

    Roda pedati berputar selalu
    Jangan disentuh si putri malu
    Bagaimana negara ini mau maju
    kalau acara tv boy band melulu

    Asam kandis buah mentimun
    Jangan di ambil asam di laut
    Mbak manis kalau melamun
    Apa lagi pas cukur janggut

    Sungguh indah bunga yang tumbuh
    Untuk si kumbang penghisap madu
    Memang benar aku selingkuh
    Aku selingkuh dengan ayahmu

    Tinta bukan sembarang tinta
    Merubah putih menjadi biru
    Wahai engkau gadis tercinta
    Mengapa tega kau jual laptop ku?[4]

    Acara Televisi

    Sinetron

  • Siapa Suruh Datang Jakarta (SCTV) sebagai Bori

Tidak ada komentar:

Posting Komentar